Header Ads

ViralPetang.Com : Menyajikan Berita yang AKURAT, TERPERCAYA dan BERIMBANG. Dengan berbagai kategori berita pilihan dan terkini.

Revitalisasi SMPN 20 Pesawaran: Proyek Miliaran, Mutunya Murahan, Pekerja Berisiko Kecelakaan



Pesawaran Lampung Viral petang Net:

Proyek revitalisasi pembangunan SMPN 20 di Desa Sokamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, yang seharusnya menjadi kabar gembira bagi dunia pendidikan, justru menimbulkan tanda tanya besar. 

Alih-alih membawa harapan baru, proyek bernilai Rp1,1 miliar dari APBN Kementerian Pendidikan ini justru dikerjakan dengan cara yang membuat masyarakat geleng-geleng kepala.


Revitalisasi yang menggunakan anggaran 1.161 miliar yang menggunakan anggaran APBN Tahun Anggaran 2025 tersebut di nilai tidak berjalan semestinya.

Jika di lihat saat di lokasi, emang pantas jika sekolah tersebut di rubah sedemikian rupa agar sekolah tersebut layak digunakan. Atap bocor, warna kusam, kayu rapuh hampir di semua sudut sekolah, sehingga menjadi perhatian khusus terhadap dunia pendidikan.

Namun berdasarkan hasil investigasi wartawan di lapangan, ditemukan dugaan bahwa Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) tidak menjalankan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi Rancangan Anggaran Biaya (RAB). 


Dalam pengecoran misalnya, alih-alih menggunakan split bermutu, panitia justru memilih “hemat anggaran” dengan memakai krokos dari kali setempat, dan menggunakan pasir lokal.

Lebih parah lagi, besi yang digunakan untuk pengecoran adalah besi banci alias besi kualitas rendah yang rentan merugikan kualitas bangunan.


Sementara semen yang digunakan memiliki variasi yang berbeda beda mulai dari semen merdeka, merah putih dan batu raja.


Yang mengherankan lagi bukan saja dari Aspek kualitas yang diragukan, namun selain hal itu terlihat dari keselamatan kerjapun tidak di fasilitasi alat pelindung diri (K3).

SMPN 20 Pesawaran pada tahun 2025 ini mendapat kucuran dana revitalisasi lebih dari Rp1 miliar yang dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah, dengan Ketua P2SP sebagai penanggung jawab. 


Pihak media mencoba mengklarifikasi perihal pertanggungjawaban dari pihak kontraktor maupun pihak sekolah namun saat di hubungi via WhatsApp nomor tersebut tidak menjawab atau membalasnya.


Sungguh ironis, dana miliaran rupiah untuk pendidikan seolah hanya menjadi angka di atas kertas, sementara di lapangan kualitasnya dipertaruhkan dengan material murahan. Kalau begini caranya, jangan salahkan masyarakat bila menyebut proyek ini lebih cocok disebut “revitalisasi keuntungan”, bukan “revitalisasi pendidikan.”

 pesawaran 04/10/2025, viral petang net, 


(Red & Team)

Tidak ada komentar

Tulis Komentar Anda yang Baik & Sopan

download aplikasi indospace.net

Download MerchantSpace, Dapatkan Lebih Banyak Pelanggan Dengan Memajang Item Produk Toko/Resto di Aplikas MerchantSpace, Instal sekarng Juga!