Ditipu di Tulang Bawang, Polsek Wonosobo Bantu Pulangkan Buruh Terlantar dan Anaknya ke Bengkulu
Tanggamus - Kepedulian dan empati kembali diperlihatkan jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Kali ini, melalui aksi nyata Polsek Wonosobo, Polres Tanggamus terhadap sebuah keluarga terlantar asal Bengkulu yang nyaris kehilangan harapan akhirnya bisa kembali ke kampung halaman.
Ferdiansyah (55) dan anak perempuannya, Ratu (14), warga Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terpaksa hidup berpindah-pindah setelah sang ayah ditipu oleh pemborong tempatnya bekerja di Tulang Bawang, Lampung.
Tak hanya tidak dibayar, mereka juga ditinggalkan tanpa uang sepeser pun. Berbekal tekad pulang dan sedikit bekal seadanya, keduanya menempuh perjalanan panjang penuh risiko dari Tulang Bawang dengan menumpang kendaraan umum dan truk secara gratis.
Perjalanan mereka akhirnya terhenti di Pekon Sanggi, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Tubuh lelah dan wajah letih menjadi saksi perjuangan di jalanan.
Di tengah keterasingan, keberuntungan kecil menyapa lewat sosok Nanda, seorang warga Pekon Sanggi yang merasa tergugah melihat kondisi mereka. Nanda pun mengantarkan Ferdiansyah dan Ratu ke Polsek Wonosobo, Sabtu 3 Mei 2025.
Kehadiran mereka langsung direspons cepat dan hangat oleh jajaran Polsek Wonosobo. Petugas piket yang menerima laporan tidak hanya memberikan tempat aman untuk beristirahat, tetapi juga menyediakan makanan hangat untuk mengisi perut kosong.
Tak berhenti sampai di situ, langkah cepat dilakukan dengan menghubungi sejumlah travel untuk mengupayakan pemulangan keduanya ke Bengkulu.
Kepedulian itu juga memantik pengusaha asal Wonosobo, Hi. Jingun, salah satu pemik rumah makan di Talagening, Kota Agung Barat.
Mendengar informasi anggota Polsek Wonosobo menunggu travel di rumah makanya, Hi. Jingun juga memberikan bekal perjalanan kepada Ferdiansyah dan putrinya.
Respons cepat dan penuh empati dari jajaran kepolisian ini menjadi bukti nyata bahwa wajah polisi tidak selalu garang, melainkan bisa menjadi pelindung dan pengayom dalam arti sesungguhnya.
Di tengah situasi sulit, kehadiran polisi menjadi lentera kecil yang menuntun mereka keluar dari kegelapan.
Kisah Ferdiansyah adalah potret kerasnya realitas sebagian buruh migran domestik yang bekerja tanpa perlindungan memadai.
Mereka pergi membawa harapan, namun sering kali kembali dengan luka. Namun berkat kepedulian masyarakat dan aparat, masih ada harapan yang bisa dijemput kembali.
Kini, proses pemulangan keduanya sedang diupayakan, dan bantuan awal telah disalurkan. Ferdiansyah dan Ratu mungkin belum sepenuhnya pulih dari kelelahan fisik dan batin, tetapi setidaknya mereka tidak lagi sendiri.
Ada tangan-tangan yang bersedia membantu, dan ada institusi negara yang hadir untuk memastikan warganya kembali dalam pelukan keluarga.
Kapolsek Wonosobo Polres Tanggamus, Iptu Tjasudin, S.H., mengungkapkan pihaknya mengapresiasi langkah warga bernama Nanda yang bersedia mengantar Ferdiansyah dan putrinya ke Polsek Wonosobo.
"Tentunya kami mengapresiasi peran masyarakat yang membantu Ferdiansyah, kami juga tidak hanya bertugas menjaga keamanan atau menegakkan hukum. Ada momen di mana sisi kemanusiaan harus lebih diutamakan," kata Iptu Tjasudin mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., Minggu 4 Mei 2025.
Kapolsek menjelaskan, melihat kondisi Ferdiansyah dan putrinya, pihakanya bergerak cepat untuk bagaimana mereka bisa kembali ke keluarga dengan selamat.
"Ferdiansyah kami bawa ke tempat pangkalan travel di Talagening guna membantu pemulangan dan kami juga bersyukur Hi. Jingun memberikan bekal perjalanan," tandasnya.
Sumber::Humas Polres Tanggamus
Post a Comment