Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Provinsi Lampung Gelar Product Matching, Edukasi Pasar Modal, dan Pembukaan Rekening Saham Untuk Pelaku UMKM Perempuan di Kabupaten Pringsewu
Viralpetang.com
Pringsewu -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pringsewu,
Pemerintah Provinsi Lampung, dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar kegiatan Edukasi dan Pembukaan Rekening Saham bagi Pelaku UMKM Perempuan sebagai langkah strategis memperluas literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1, Bapak Nurwanto mewakili Kepala OJK Provinsi Lampung; Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung, Ibu Rinvayanti mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung; serta Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Pringsewu,
Bapak Hendrid mewakili Bupati Kabupaten Pringsewu. Turut hadir perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung, PT Phintraco Sekuritas, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
Dalam sambutan Kepala OJK Provinsi Lampung, yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1, Bapak Nurwanto, menegaskan bahwa TPAKD merupakan forum koordinasi antarinstansi yang dibentuk untuk mempercepat akses keuangan masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan ini selaras dengan Program Tematik TPAKD Nasional 2025 yang mengusung tema Akselerasi Pemanfaatan Produk dan Layanan Industri Keuangan di Pasar Modal.
Peningkatan literasi dan inklusi keuangan tidak hanya sekadar pencapaian angka, tetapi merupakan pondasi penting bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Data SNLIK 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 66,46% dengan inklusi keuangan 80,51%. Potensi perempuan sebagai penggerak ekonomi sangat besar, dengan indeks inklusi keuangan perempuan mencapai 80,28% dan cakupan BMKI 92,89%, ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun akses keuangan perempuan sudah tinggi, pemahaman dan keterampilan dalam mengelola keuangan masih perlu ditingkatkan, terutama di sektor pasar modal yang tingkat literasinya relatif rendah. Melalui kegiatan edukasi ini, pelaku UMKM perempuan di Pringsewu difasilitasi pembukaan rekening saham secara gratis oleh BEI dan PT Phintraco Sekuritas, sehingga dapat mulai berinvestasi secara legal, aman, dan terarah.
Dalam sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung yang diwakili Kepala Biro Perekonomian, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi semua pihak, terutama OJK, dalam mendorong tercapainya target inklusi keuangan daerah sebesar 85,5% pada 2025 dan 97,2% pada 2045. Dengan jumlah lebih dari 46 ribu pelaku UMKM. di Pringsewu, perluasan akses keuangan diyakini akan memperkuat ekonomi lokal dan mendorong UMKM naik kelas.
Bupati Kabupaten Pringsewu yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Pringsewu menegaskan bahwa literasi keuangan memiliki peran penting untuk melindungi masyarakat dari investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan praktik keuangan merugikan lainnya. Ia berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan dan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung turut berperan penting dalam kegiatan ini dengan memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025. SNLIK merupakan instrumen nasional yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan pemanfaatan produk serta
layanan keuangan formal oleh masyarakat Indonesia. Data yang dihasilkan BPS menjadi dasar bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan, menetapkan target, serta merancang program strategis dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, termasuk di Kabupaten Pringsewu.
Melalui penyajian data yang akurat dan terukur, BPS membantu memastikan bahwa intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, OJK Provinsi Lampung berharap UMKM perempuan di Pringsewu dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan pemahaman keuangan di lingkungannya, sekaligus menjadi lebih mandiri secara finansial, produktif, dan berdaya saing. Sinergi lintas pihak diharapkan terus terjaga agar TPAKD menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (*/hn)
Post a Comment